Perihal mencuci peralatan makan adalah hal yang penting karena menyangkut masalah kesehatan. Terutama peralatan makanan bayi agar dapat terbebas dari bakteri E-coli.
Dalam sebuah studi diakhir-akhir ini yang dilakukan oleh para ahli, studi tersebut melibatkan 139 ibu rumah tangga, dan 599 bayi berusia 6-12 bulan di wilayah Solok, Sumatera Barat.
Hasil studi, ternyata sekitar 74% peralatan makan bayi terkontaminasi dengan bakteri E coli.
Kontaminasi bakteri E coli menyebabkan bayi terkena resiko tinggi penyakit diare, dimana penyakit ini tergolong sangat berbahaya, apabila tidak ditangani secara tepat akan dapat menyebabkan kematian.
“Pada 2006, World Health Organization (Organisasi kesehatan dunia) merilis lima cara pencucian peralatan makan yang tepat untuk menghindari seluruh anggota keluarga dari penyakit,” kata Aria Kusuma yang saat itu dalam disertasinya untuk meraih program doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.
Adapun cara pencucian peralatan makan yang baik dan benar, pertama sisa makanan pada peralatan makan harus dibuang ke tempat sampah.
Kemudian peralatan harus dicuci dalam air yang diberi sabun yang cukup dengan menggunakan kain atau sikat untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel.
Setelah peralatan makan disabuni, kemudian dibilas dengan air hangat. Peralatan makan juga bisa dibersihkan dengan menggunakan larutan desinfektan.
Hal terakhir dalam mengeringkan peralatan makan, dapat Anda anginkan agar cepat kering atau dilap dengan menggunakan lap bersih atau tisu sekali pakai.
Penting! Pastikan lap yang digunakan untuk mengelap / mengeringkan peralatan makan, kondisinya benar-benar bersih. Cuci lap secara berkala, kalau bisa setiap hari maka lebih bersih dan sehat.
Karena menggunakan lap yang agak kotor, sudah dapat menyebabkan penyebaran kuman dan bakteri yang menimbulkan penyakit.
Jangan tunda cuci piring
Biasakan langsung mencuci alat masak dan makan (terutama yang berminyak) setelah digunakan. Jangan biarkan tergeletak lama dan sembarang ditumpuk, ataupun terendam lama di bak cuci piring.
Hal itu karena akan menimbulkan bau. Anda bisa menggunakan potongan jeruk lemon untuk menghilangkan noda-noda membandel.
Buang sisa makanan dan minuman
Bersihkan dulu sisa-sisa makanan, tampung dalam kantung atau plastik agar sampahnya tidak menyumbat saluran air pada tempat cuci piring.
Pisahkan alat masak
Rendam atau siram dengar air panas pada alat masak yang kotor karena lemak dan minyak. Air panas mampu melunturkan sisa lemak.
Jangan merendam peralatan dapur dari kayu di dalam air karena akan cepat retak. Cukup membersihkan memakai spon kering.
Adapun pada alat masak berbahan stainless steel, maka jangan memakai alat pembersih yang kasar, karena dikhawatirkan akan menggores.
Dalam mencuci, dahulukan gelas, cangkir, dan sendok-garpu
Gelas, cangkir, sendok dan garpu berinteraksi langsung dengan mulut kita. Sehingga agar terhindar dari sisa minyak atau bumbu pada spon, maka harus yang paling pertama untuk dicuci.
Ganti air
Jika mencuci dalam bak, pastikan airnya benar-benar bersih, terutama air yang digunakan untuk membilas (finishing).
Gantilah air ketika sudah tampak keruh. Adapun bagi Anda yang mencuci di wastafel (air mengalir) maka hematlah menggunakan air.
Caranya, usap dulu semua peralatan dengan sabun, setelah itu baru dibilas semuanyadengan air. Cara ini akan lebih menghemat waktu dan air.
Bersihkan tempat mencuci
Penting untuk rutin membersihkan bak cuci piring atau wastafel dan wadah penyaring kotoran agar tidak berjamur.
Selalu membuang sabun bekas mencuci dan bersihkan spon selesai dipakai. Bersihkan juga area sekitar kran air agar terhindar dari bakteri.
Khusus panci dan penggorengan
Peralatan masak selalu meninggalkan noda dan sisa makanan yang sulit dibersihkan. Tapi jangan menggosoknya dengan sikat yang terbuat dari metal, karena akan merusak lapisan anti lengket pada panci atau wajan.
Yang benar adalah menggunakan spons dengan bagian permukaan yang kasar untuk membersihkannya.
Proses Penyelesaian
Buang air dari ember, baskom atau wastafel bekas mencuci, lalu keringkan permukaannya dengan lap bersih.
Periksa apakah ada sisa kotoran di bawah wastafel. Jika ada, segera bersihkan dan buang. Gunakan cairan desinfektan secara berkala di lubang wastafel, untuk mencegah penumpukan minyak dan lemak di bawah lubang wastafel.
Dalam sebuah studi diakhir-akhir ini yang dilakukan oleh para ahli, studi tersebut melibatkan 139 ibu rumah tangga, dan 599 bayi berusia 6-12 bulan di wilayah Solok, Sumatera Barat.
Hasil studi, ternyata sekitar 74% peralatan makan bayi terkontaminasi dengan bakteri E coli.
Sumber gambar: Pixabay.com |
Kontaminasi bakteri E coli menyebabkan bayi terkena resiko tinggi penyakit diare, dimana penyakit ini tergolong sangat berbahaya, apabila tidak ditangani secara tepat akan dapat menyebabkan kematian.
“Pada 2006, World Health Organization (Organisasi kesehatan dunia) merilis lima cara pencucian peralatan makan yang tepat untuk menghindari seluruh anggota keluarga dari penyakit,” kata Aria Kusuma yang saat itu dalam disertasinya untuk meraih program doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.
Adapun cara pencucian peralatan makan yang baik dan benar, pertama sisa makanan pada peralatan makan harus dibuang ke tempat sampah.
Kemudian peralatan harus dicuci dalam air yang diberi sabun yang cukup dengan menggunakan kain atau sikat untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel.
Setelah peralatan makan disabuni, kemudian dibilas dengan air hangat. Peralatan makan juga bisa dibersihkan dengan menggunakan larutan desinfektan.
Hal terakhir dalam mengeringkan peralatan makan, dapat Anda anginkan agar cepat kering atau dilap dengan menggunakan lap bersih atau tisu sekali pakai.
Penting! Pastikan lap yang digunakan untuk mengelap / mengeringkan peralatan makan, kondisinya benar-benar bersih. Cuci lap secara berkala, kalau bisa setiap hari maka lebih bersih dan sehat.
Karena menggunakan lap yang agak kotor, sudah dapat menyebabkan penyebaran kuman dan bakteri yang menimbulkan penyakit.
Jangan tunda cuci piring
Biasakan langsung mencuci alat masak dan makan (terutama yang berminyak) setelah digunakan. Jangan biarkan tergeletak lama dan sembarang ditumpuk, ataupun terendam lama di bak cuci piring.
Hal itu karena akan menimbulkan bau. Anda bisa menggunakan potongan jeruk lemon untuk menghilangkan noda-noda membandel.
Buang sisa makanan dan minuman
Bersihkan dulu sisa-sisa makanan, tampung dalam kantung atau plastik agar sampahnya tidak menyumbat saluran air pada tempat cuci piring.
Pisahkan alat masak
Rendam atau siram dengar air panas pada alat masak yang kotor karena lemak dan minyak. Air panas mampu melunturkan sisa lemak.
Jangan merendam peralatan dapur dari kayu di dalam air karena akan cepat retak. Cukup membersihkan memakai spon kering.
Adapun pada alat masak berbahan stainless steel, maka jangan memakai alat pembersih yang kasar, karena dikhawatirkan akan menggores.
Dalam mencuci, dahulukan gelas, cangkir, dan sendok-garpu
Gelas, cangkir, sendok dan garpu berinteraksi langsung dengan mulut kita. Sehingga agar terhindar dari sisa minyak atau bumbu pada spon, maka harus yang paling pertama untuk dicuci.
loading...
Ganti air
Jika mencuci dalam bak, pastikan airnya benar-benar bersih, terutama air yang digunakan untuk membilas (finishing).
Gantilah air ketika sudah tampak keruh. Adapun bagi Anda yang mencuci di wastafel (air mengalir) maka hematlah menggunakan air.
Caranya, usap dulu semua peralatan dengan sabun, setelah itu baru dibilas semuanyadengan air. Cara ini akan lebih menghemat waktu dan air.
Bersihkan tempat mencuci
Penting untuk rutin membersihkan bak cuci piring atau wastafel dan wadah penyaring kotoran agar tidak berjamur.
Selalu membuang sabun bekas mencuci dan bersihkan spon selesai dipakai. Bersihkan juga area sekitar kran air agar terhindar dari bakteri.
Khusus panci dan penggorengan
Peralatan masak selalu meninggalkan noda dan sisa makanan yang sulit dibersihkan. Tapi jangan menggosoknya dengan sikat yang terbuat dari metal, karena akan merusak lapisan anti lengket pada panci atau wajan.
Yang benar adalah menggunakan spons dengan bagian permukaan yang kasar untuk membersihkannya.
Proses Penyelesaian
Buang air dari ember, baskom atau wastafel bekas mencuci, lalu keringkan permukaannya dengan lap bersih.
Periksa apakah ada sisa kotoran di bawah wastafel. Jika ada, segera bersihkan dan buang. Gunakan cairan desinfektan secara berkala di lubang wastafel, untuk mencegah penumpukan minyak dan lemak di bawah lubang wastafel.
0 komentar:
Post a Comment