Pemilihan sikat gigi adalah hal yang sangat penting, tidak boleh disepelekan sama sekali. Salah dalam menggunakan sikat gigi bisa berakibat fatal pada kesehatan gigi.
Seroang Ibu yang bertanya pada pakar kesehatan, dimana dengan banyaknya jenis sikat gigi yang ditawarkan, membuat dirinya bingung untuk memilih sikat gigi yang terbaik.
Pada pertanyaan kedua, dia bertanya apakah perlu dibedakan penggunaan pasta gigi untuk orang dewasa dan anaknya yang berumur 10 tahun.
Cara Menyimpan & Merawat Sikat Gigi
Selain baik dalam memilih sikat gigi, Anda juga harus sama baiknya dalam menyimpan sikat gigi.
Setelah menggunakan sikat gigi, Anda harus mencuci sikat gigi di bawah air mengalir sehingga membersihkan semua sisa-sisa pasta maupun makanan.
Anda disarankan merendam sikat di dalam cairan pencuci mulut antibakteri.
Dalam menyimpan sikat gigi, tempatkan ke tempat tertutup yang masih ada sedikit celah udara. Hal itu karena jika tidak ada sirkulasi udara pada tempat penutup sikat gigi, bisa memicu pertumbuhan bakteri yang cepat.
Kamar mandi dan toilet merupakan tempat sarang bakteri dan kuman. Oleh karena itu hendaknya menjadikan Wastafel di luar kamar untuk meletakkan sikat gigi. Hindarkan tejadinya sentuhan antar sikat gigi saat Anda simpan.
Hindari berbagi sikat gigi dengan orang lain, walaupun anggota keluarga sendiri.
Mengenai Pasta Gigi
Prof Dr Zubairi Djoerban, menjelaskan bahwa pada setiap pasta gigi terdapat senyawa-senyawa yang berbeda-beda, tetapi kesemuanya itu berguna untuk mencegah terjadinya plak dan gigi berlubang.
Seroang Ibu yang bertanya pada pakar kesehatan, dimana dengan banyaknya jenis sikat gigi yang ditawarkan, membuat dirinya bingung untuk memilih sikat gigi yang terbaik.
Pada pertanyaan kedua, dia bertanya apakah perlu dibedakan penggunaan pasta gigi untuk orang dewasa dan anaknya yang berumur 10 tahun.
Maka dijawab oleh Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM bahwa gigi dan rongga mulut sangat perlu untuk mendapat kan perawatan serius.
Hal itu karena gigi yang berlubang dapat menjadi tempat masuk kuman ke dalam peredaran darah, sehingga dapat menimbulkan penyakit berbahaya, salah satunya seperti penyakit jantung.
Saat ini banyak orang yang tidak mempedulikan perawatannya, dan bahkan menganggap wajar jika ada gigi yang bolong atau tanggal.
“Yang ditanyakan Ibu Nanik termasuk kompetensinya dokter gigi karena itu saya konsultasikan kepada kolega dokter gigi, dan berikut sarannya...”
Bahwa pada prinsipnya sikat gigi yang baik adalah sikat gigi yang dapat menjangkau semua permukaan gigi, akan tetapi tidak melukai gusi saat dipakai.
Sehingga pilih bulu sikat gigi yang harus terbuat dari bahan yang cukup lembut, dan memiliki ujung yang meruncing sehingga dapat dengan mudah menjangkau gigi-gigi yang sebelah dalam.
Kemudian yang diperhatikan adalah tempat penyimpanannya... Sikat gigi sebaiknya disimpan di wadah yang bersih dan tidak terkena serangga.
Jangan menyimpannya berdesak-desakkan dengan sikat gigi yang lainnya, karena hal itu dapat menyebabkan menempel pada sikat gigi lain yang tidak bersih, yang ahirnya menjadi terkontaminasi.
Selain itu, dianjurkan untuk mengganti sikat gigi setiap bulan.
[UPDATE]
Perhatikan Jenis Bulu Sikat
Ada tiga macam sikat gigi, yaitu yang eksturnya lembut, sedang dan keras.
Jika Anda memiliki gusi yang sensitif, yang disarankan adalah memilih bulu sikat gigi yang lembut.
Hal itu karena jika orang yang mengalami gusi sensitif memilih menggunakan bulu sikat gigi yang cenderung keras, sangat dikhawatirkan dapat merusak email gigi dan gusi.
Bahkan bisa menyebabkan terluka akibat tekanan dari bulu sikat gigi.
Perhatikan ukuran kepala dan ganggang sikat gigi
Selain Anda harus tepat dalam memilih tekstur bulu sikat, Anda juga harus mengecek ukuran kepala dan ganggang sikat gigi.
Dimana standar ukuran panjang sikat gigi yang bagus adalah 2.5 cm.
Adapun pada anak-anak adalah beukuran 1,5 cm.
Selain itu, belilah sikat gigi yang memiliki bentuk kepala yang oval. Kegunaannya agar dapat menjangkau (untuk membersihkan) hingga rongga mulut yang paling sempit.
Hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan:
Pilih kepala sikat gigi dengan ujungnya yang mengecil, hal ini untuk membuat pergerakan bulu sikat menjadi semakin mudah agar menjangkau semua bagian gigi, termasuk pada yang terujung.
Beli sikat gigi yang memiliki pegangannya cukup panjang, hal ini agar Anda bisa lebih mudah dan nyaman dalam menggerakkan sikat gigi.
Segera ganti jika kepala sikat terasa tidak nyaman atau terlalu besar di dalam mulut Anda. Untuk anak, pilih sikat gigi yang sesuai dengan usia dan ukuran mulutnya.
Pada label sikat gigi yang terdapat pilihan soft, medium, atau hard. Untuk pemilihannya harus sesuai dengan kekuatan dan tekanan dalam menyikat gigi. Jika Anda menyikat dengan keras serta menggunakan bulu sika yang seras, maka hal ini bisa merusak gusi, akar, dan lapisan pelindung gigi,
Perhatikan Jenis Bulu Sikat
Ada tiga macam sikat gigi, yaitu yang eksturnya lembut, sedang dan keras.
Jika Anda memiliki gusi yang sensitif, yang disarankan adalah memilih bulu sikat gigi yang lembut.
Hal itu karena jika orang yang mengalami gusi sensitif memilih menggunakan bulu sikat gigi yang cenderung keras, sangat dikhawatirkan dapat merusak email gigi dan gusi.
Bahkan bisa menyebabkan terluka akibat tekanan dari bulu sikat gigi.
Perhatikan ukuran kepala dan ganggang sikat gigi
Selain Anda harus tepat dalam memilih tekstur bulu sikat, Anda juga harus mengecek ukuran kepala dan ganggang sikat gigi.
Dimana standar ukuran panjang sikat gigi yang bagus adalah 2.5 cm.
Adapun pada anak-anak adalah beukuran 1,5 cm.
Selain itu, belilah sikat gigi yang memiliki bentuk kepala yang oval. Kegunaannya agar dapat menjangkau (untuk membersihkan) hingga rongga mulut yang paling sempit.
Hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan:
Pilih kepala sikat gigi dengan ujungnya yang mengecil, hal ini untuk membuat pergerakan bulu sikat menjadi semakin mudah agar menjangkau semua bagian gigi, termasuk pada yang terujung.
Beli sikat gigi yang memiliki pegangannya cukup panjang, hal ini agar Anda bisa lebih mudah dan nyaman dalam menggerakkan sikat gigi.
Segera ganti jika kepala sikat terasa tidak nyaman atau terlalu besar di dalam mulut Anda. Untuk anak, pilih sikat gigi yang sesuai dengan usia dan ukuran mulutnya.
Pada label sikat gigi yang terdapat pilihan soft, medium, atau hard. Untuk pemilihannya harus sesuai dengan kekuatan dan tekanan dalam menyikat gigi. Jika Anda menyikat dengan keras serta menggunakan bulu sika yang seras, maka hal ini bisa merusak gusi, akar, dan lapisan pelindung gigi,
Cara Menyimpan & Merawat Sikat Gigi
Selain baik dalam memilih sikat gigi, Anda juga harus sama baiknya dalam menyimpan sikat gigi.
Setelah menggunakan sikat gigi, Anda harus mencuci sikat gigi di bawah air mengalir sehingga membersihkan semua sisa-sisa pasta maupun makanan.
Anda disarankan merendam sikat di dalam cairan pencuci mulut antibakteri.
Dalam menyimpan sikat gigi, tempatkan ke tempat tertutup yang masih ada sedikit celah udara. Hal itu karena jika tidak ada sirkulasi udara pada tempat penutup sikat gigi, bisa memicu pertumbuhan bakteri yang cepat.
Kamar mandi dan toilet merupakan tempat sarang bakteri dan kuman. Oleh karena itu hendaknya menjadikan Wastafel di luar kamar untuk meletakkan sikat gigi. Hindarkan tejadinya sentuhan antar sikat gigi saat Anda simpan.
Hindari berbagi sikat gigi dengan orang lain, walaupun anggota keluarga sendiri.
Mengenai Pasta Gigi
Prof Dr Zubairi Djoerban, menjelaskan bahwa pada setiap pasta gigi terdapat senyawa-senyawa yang berbeda-beda, tetapi kesemuanya itu berguna untuk mencegah terjadinya plak dan gigi berlubang.
Umumnya semua pasta gigi itu baik. Yang paling penting diperhatikan adalah sikat gigi secara teratur dan benar, minimal dua kali sehari.
Adapun pasti gigi untuk dewasa umumnya mengandung mentol atau mint, sehingga mungkin anak-anak memang tidak begitu menyukainya. Tetapi jika anak mau menerimanya, maka pasta gigi tidak lagi perlu untuk dibedakan.
Akan tetapi apabila Anda memiliki anak yang masih sangat kecil, maka hati-hatilah dalam memakai pasta gigi jika ia belum bisa berkumur.
Karena pasta gigi yang tertelan bisa menyebabkan fluorosis atau kelebihan flour, sehingga sangat tidak baik.
Semoga Bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment