Hal yang sangat penting bagi para wanita untuk memperhatikan setiap perubahan tidak wajar yang terjadi pada tubuhnya. Sehingga gejala kanker serviks dapat dikenal dengan sedini mungkin. Hal ini penting agar bisa memperoleh penanganan yang lebih cepat dan tepat, sehingga peluang keberhasilan untuk sembuh bisa lebih besar.
Kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang timbul di leher rahim wanita. Fungsi dari leher rahim adalah sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina.
Pada tahap awal, kanker serviks umumnya tidak memperlihatkan tanda-tanda. Tanda-tanda (gejala) kanker serviks yang sering terjadi yaitu pendarahan pada vagina, hal ini bisa terjadi setelah melakukan hubungan seks.
Hanya saja, pendarahan yang terjadi tidak serta merta menjadikan orang yang mengalaminya dipastikan terkena kanker serviks.
Umumnya penyebab kanker serviks adalah karena serangan dari HPV (human papillomavirus). HPV merupakan jenis virus yang dampaknya mengakibatkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin.
Terdapat banyak jenis virus HPV, yang kebanyakannya tidak memberikan dampak serius. Namun, terdapat segelintir jenis virus HPV yang bisa menyebabkan masalah pada fungsi sel-sel leher rahim. Hal ini menyebabkan ketidaknormalan pada sel-sel rahim, yang dampaknya bisa sangat serius yaitu kanker.
Adapun HPV sendiri bisa ditularkan dengan hubungan seks yang dilakukan. Dua jenis virus HPV yang paling membahayakan yaitu jenis HPV 16 dan HPV 18. Kedua jenis virus ini yang paling sering mengakibatkan timbulnya kanker serviks, yaitu 70% dari kasus yang pernah ada.
Saat tubuh terkena infeksi HPV, maka sistem imun tubuh akan langsung bekerja untuk menangkal virus tersebut melukai rahim. Pada sebagian wanita, keberadaan virus ini di dalam tubuh bisa bertahun-tahun lamanya. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan sel-sel yang ada di bagian permukaan leher rahim bisa terinfeksi dan menimbulkan resiko kanker yang berbahaya.
Gejala Kanker Serviks
1. Pendarahan Tidak Normal Pada Vagina
Gejala kanker serviks yang sangat sering muncul yaitu pendarahan yang tidak normal pada bagian vagina. Jika hal ini terjadi dua kali atau bahkan lebih, maka Anda perlu dengan segera untuk menanyakan hal ini kepada dokter.
Bentuk pendarahan tidak normal pada vagina yang berpotensi hal itu disebabkan oleh kanker serviks, yaitu:
9. Flek (Pendarahan) Di Luar Waktu Menstruasi
Munculnya bercak darah adalah gejala awal kanker serviks yang cukup umum. Tetapi, tidak semua pendarahan yang terjadi di luar waktu menstruasi dipastikan akibat kanker serviks. Tentunya perlu memperhatikan gejala-gejala lainnya.
Anda hanya perlu curiga dan berhati-hati ketika muncul flek atau pendarahan di luar jadwal menstruasi.
10. Nyeri di Sekitar Panggul
Pada gejala ini berupa munculnya rasa tidak nyaman dan gangguan (bahkan bisa muncul nyeri) pada bagian panggul dan sekitarnya. Munculnya rasa tidak nyaman ataupun rasa sakit di sekitar panggul karena terjadinya masalah peradangan di leher rahim.
11. Berat Badan Turun (Secara Tidak Wajar)
Berat badan yang turun terus menerus tanpa adanya sebab yang jelas, hal ini bisa menjadi gejala kanker, bukan hanya jenis kanker serviks tetapi bisa jenis kanker apa saja. Sehingga berat badan yang turun secara tidak wajar sudah menjdi gejala umum kanker, bukan hanya gejala khusus kanker serviks.
Oleh karena itu, ketika mengalami maslaah berat badan yang terus turun tanpa sebab jelas dan bahkan berat badan turun secara drastis maka perlu diwaspadai. Perhatikan juga gejala-gejala kanker serviks lainnya.
12. Mudah Sekali Terjadi Pendarahan
Masalah yang terjadi pada mulut rahim atau serviks bisa menyebabkan jaringan tersebut akan rapuh, sehingga menjadi mudah berdarah.
Dengan begitu, jika terjadi suatu sentuhan yang biasanya tidak sampai menyebabkan perdarahan (kondisi normal), tapi karena adanya masalah ini ternyata bisa sampai membuat timbulnya pendarahan.
Sentuhan tersebut bisa berbentuk hubungan seksual, douching dan lainnya.
13. Perdarahan Pasca Menopause
Saat wanita telah berada di dalam masa menopause, dengan begitu tidak ada lagi yang namanya darah haid. Sehingga ketika dalam masa menopause ternyata muncul masalah pendarahan, maka perlu hati-hati, karena itu adalah salah satu gejala kanker serviks.
14. Nyeri pada Kaki
Gejala ini muncul saat kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang terletak di bagian lipat paha, hal ini menyebabkan munculnya rasa nyeri dan bahkan dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki.
Terjadinya nyeri ataupun pembangkakan pada kaki karena terhambatnya aliran limfatik (getah bening). Umumnya pembengkakan terjadi pada salah satu kaki. Jika gejala ini terjadi, maka segera laporkan ke dokter. Selain itu, kaki bengkak bisa menjadi salah satu gejala gagal ginjal.
15. Sakit punggung
Gejala sakit punggung ini menandakan kanker telah menyebar ke bagian tulang punggung. Timbulnya rasa nyeri punggung secara tiba-tiba perlu diwaspadai, dikhawatirkan itu adalah gejala kanker serviks.
16. Keluar Cairan Urin atau Feses Dari Jalan Lahir
Munculnya gejala dari kanker serviks ini karena penyebaran sel kanker telah berakibat pada kerusakan sekat yang memisahkan jalan lahir dengan jalan feses. Selain itu, penyebaran kanker bisa juga ke bagian depannya yaitu sekat dengan kandung kemih.
Penyebaran kanker tersebut menyebabkan sekat menjadi rapuh dan bocor. Sehingga urin ataupun feses bisa masuk ke jalan lahir.
17. Rentan Mengalami Patah Tulang
Dimana kondisi tulang yang terkena kanker berakibat kekuatan tulang akan melemah (rapuh), sehingga terjadi peningkatan resiko patah tulang.
Tanda-tanda kanker serviks dijelaskan oleh pakar kesehatan cenderung sulit untuk dideteksi di tahap awal. Sehingga sangat dikhawatirkan jika tanpa diketahui sel kanker telah menyebar dan menginfeksi tubuh.
Sehingga, hal yang perlu dilakukan yaitu melakukan tes secara berkala ketika Anda merasakan kekhawatiran akan kemunculan kanker serviks. Tes perlu dilakukan yang terutama pada orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk merokok.
Perlunya Melakukan Screening untuk Mendeteksi Kanker Serviks
Proses terjadinya perubahan pada sel-sel permukaan leher rahim secara perlahan (bertahun-tahun) hingga akhirnya berubah menjadi penyakit kanker yang mengerikan. Perubahan sel di leher rahim dapat dideteksi dari dini.
Dimana melakukan pengobatan saat sel-sel masih dalam tahap ‘pra-kanker’ memiliki tingkat kesuksesan untuk sembuh yang lebih besar. Berbeda halnya jika kanker sudah menyebar.
Screening pada kanker serviks bertujuan guna mendeteksi apabila terdapat sel-sel abnormal yang dikhawatirkan berlanjut menjadi sel kanker. Saat melakukan tes screening maka sample sel diambil dari leher rahim, serta diperiksa di bawah mikroskop.
Perlu diketahui, screening serviks ini tidak bertujuan untuk mendiagnosis kanker serviks, namun bertujuan guna mengecek kondisi kesehatan pada sel-sel di leher rahim. Selain itu, juga untuk melakukan pendeteksian apabila terdapat sel yang abnormal sehingga kemudian akan ditindaklanjuti.
Mengetahui adanya sel yang abnormal sedari awal, maka nantinya akan dilakukan dengan segera pengangkatan sel-sel abnormal tersebut, sehingga penyakit kanker serviks ini bisa dihindari.
Masih ada kemungkinan sel-sel abnormal dapat kembali normal dengan sendirinya. Namun, pada sebagian kejadian yang pernah ada, sel-sel yang bersifat abnormal perlu dilakukan pengangkatan karena dikhawatirkan bisa berkembang menjadi bentuk kanker.
Mengenai tes ini, direkomendasikan bagi para wanita yang berumur 25-49 tahun agar melakukan pemeriksaan ini setiap tiga tahun sekali. Adapun bagi wanita berumur 50-64 tahun disarankan melakukan peeriksaan setiap lima tahun sekali.
Penyebab Kanker Serviks
Munculnya kanker serviks diawali saat sel-sel yang dalam kondisi sehat mulanya, kemudian mengalami sesuatu yang dinamakan dengan mutasi genetik (perubahan DNA).
Terjadinya mutasi genetik akhirnya mengakibatkan perubahan sel yang awalnya normal menjadi sel yang abnormal (tidak normal).
Sel yang sehat akan berkembang (tumbuh) dengan kecepatan yang standar atau normal, adapun sel kanker tumbuh dengan kecepatan yang tidak terkendali sehingga sangat membahayakan kondisi tubuh.
Nantinya, jumlah sel abnormal yang semakin banyak, akhirnya akan menyebabkan muculnya tumor. Kemudian sel kanker juga akan terus menyerang jaringan atau bagian tubuh yang ada di sekitarnya.
Sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, hal ini dinamakan dengan ‘metastasis’.
Kanker Serviks Akibat HPV (Human papillomavirus)
Penelitian telah menemukan bahwa 99,7% kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV. HPV merupakan virus, yang jenisnya ada hingga 100 varian.
Penyebaran virus HPV seringya melalui hubungan seksual. Ada sekitar 15 jenis dari HPV yang bisa mengakibatkan terjadinya kanker serviks. Dari 15 jenis tersebut, terdapat dua jenis yang paling sering sebagai penyebab timbulnya kanker serviks yaitu jenis HPV 16 dan HPV 18.
Jenis HPV yang sangat menghawatirkan yaitu yang rentan untuk bisa dipindahkan dari sel virus ke dalam sel leher rahim, hal ini sangat berbahaya.
Keberadaan HPV akan menyebabkan gangguan pada fungsi sel tubuh, kemudian sel-sel yang awalnya sehat di serviks nantinya akan mulai tumbuh dengan tanpa terkendali.
Kondisi tersebut yang akhirnya akan mengakibatkan timbulnya tumor, yang kemudian menjadi kanker.
Infeksi HPV dapat menghilang tanpa perlu dilakukan penanganan khusus dalam jangka waktu sekitar dua tahun.
Hanya saja, tentunya Anda perlu untuk tetap berhati-hati, sehingga disarankan bagi wanita untuk bisa memperoleh vaksinasi HPV, yang manfaatnya untuk mencegah tubuh terinfeksi virus yang mengakibatkan penyakit kanker.
Proses terjadinya kanker serviks, dimana sel sehat mulai berubah menjadi sel prakanker, hingga akhirnya menjadi sel kanker. Prosenya itu membutuhkan waktu bertahun-tahun, hingga akhirnya menjadi kanker yang berbahaya.
Kondisi sel-sel abnormal, dimana belum berubah menjadi sel kanker. Kondisi ini disebut CIN (cervical intraepithelial neoplasia) yang artinya sederhananya adalah ‘sel prakanker’.
Proses perubahan sel yang awalnya normal, kemudian terinfeksi HPV hingga menjadi CIN, kemudian terus berkembang hingga akhirnya menjadi kanker. Prosesnya sangat lambat, yang bisa berlangsung dalam jangka waktu 10-20 tahun hingga akhirnya menjadi kanker.
Dengan begitu CIN merupakan keadaan pertumbuhan sel yang abnormal, tetapi sebelum menjadi sel kanker.
Pada keadaan ini, pada dasarnya tidak sampai mengancam jiwa seseorang, hanya saja yang dikhawatirkan adalah beresiko bisa menjadi kanker.
Sehingga dokter biasanya akan mengidentifikasi pada tahap ini, tujuannya supaya CIN bisa ditangani dengan segera (untuk diatasi), sebelum akhirnya beresiko menjadi kanker.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Serviks:
Penyebaran kanker serviks bisa menyebar ke jaringan tubuh yang di sekitarnya. Kanker bisa menyebar ke bagian vagina dan otot yang berfungsi menopang tulang panggul. Selanjutnya, sel kanker dapat menyebar ke tubuh bagian atasnya.
Kanker bisa terus menyebar ke bagian rektum, kandung kemih, hati, tulang dan paru-paru. Sel kanker juga dapat beresiko terus menyebar ke bagian sistem limfatik.
Pencegahan Kanker Serviks
Tentunya agar dapat mencegah timbulnya kanker serviks, hal utama yang penting dilakukan yaitu mencegah penyebaran virus HPV di dalam tubuh. Hal-hal yang perlu dilakukan sebagai pencegahan penyakit kanker serviks yaitu:
Melakukan hubungan seksual dengan aman
Penularan kanker serviks ini seringkali bermula dari hubungan intim yang kurang baik, Anda harus melakukan hubungan intim secara aman. Hindari melakukan hubungan seksual di luar nikah, yang dampaknya bisa menyebarkan (menularkan) virus HPV yang menyebabkan kanker serviks.
Melakukan screening leher rahim secara rutin
Screening leher rahim dilakukan untuk mendeteksi sel-sel pada leher rahim yang bisa beresiko berkembang menjadi kanker.
Melakukan Suntik Vaksin HPV
Tujuan dilakukannya vaksinasi kanker serviks adalah untuk pencegahan sejak awal. Memberikan vaksinasi secara rutin dianjurkan bagi wanita.
Efek samping dari vaksin HPV adalah demam ringan, nyeri di bagian tubuh yang disuntikkan, rasa gatal, dan muncul bentuk kemerahan pada bagian tubuh yang disuntik.
Hindari Merokok
Merokok menjadi pemicu meningkatknya resiko kanker serviks. Anda harus menghindari rokok, baik menghindari sebagai perokok aktif maupun pasif. Intinya Anda harus menghindari yang namanya asap rokok.
Bahaya rokok mengakibatkan timbulnya banyak jenis penyakit kanker (termasuk kanker serviks). Di dalam rokok terdapat ribuan zat yang berbahaya bagi tubuh.
Hindari Berganti-ganti Pasangan Dalam Hubungan Intim
Pada sebuah penelitian, menyimpulkan hasil penelitianya bahwa wanita yang telah berhubungan intim dengan berganti-ganti pasangan mengalami resiko sangat besar terkena kanker serviks.
Hal itu karena dengan berganti pasangan hubungan intim, berarti akan mengalami resiko tinggi akan penularan virus HPV. Walaupun telah mengenakan kondom saat berhubungan intim, tetapi hal ini tidak banyak membantu, disebabkan penyebaran dapat terjadi dengan sentuhan kulit.
Miliki Gaya Hidup Sehat
Secara umum, sangat penting untuk mengonsumsi makanan sehat. Anda perlu memenuhi asupan penting berupa serat, protein, vitamin, mineral, lemak sehat, dan lainnya secara seimbang. Menjaga kesehatan tubuh agar kondisi fisik menjadi kuat adalah hal yang penting dalam pencegahan kanker serviks.
Tips Lainnya Pencegahan Kanker Serviks:
Pengobatan Kanker Serviks
Pengobatan kanker serviks dilakukan dengan tergantung dari faktor yang ada, seperti jenis kaker, stadium kanker, usia pasien, kondisi medis lain yang sedang dihadapi, keinginan untuk memiliki anak, dan faktor-fakor lainnya.
Umumnya kanker serviks ditangani oleh tim yang terdiri dari beberapa dokter yang berasal dari berbagai spesialisasi. Tim inilah yang bekerja untuk mencari metode penngobatan terbaik. Walaupun untuk keputusan akhirnya adalah di tangan Anda sendiri.
Pengobatan penyakit kaker serviks berdasarkan tingkat stadiumnya terdiri dari dua. Yang pertama yaitu mengatasi kanker serviks yang tahap awal, dilakukan dengan operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, ataupun terkadang memerlukan kombinasi keduanya.
Yang kedua adalah metode untuk mengatasi kanker serviks yang sudah masuk tahap stadium akhir, yaitu dengan melakukan radioterapi atau kemoterapi, atau bahkan keduanya. Selain itu, kadang-kadang tindakan operasi juga diperlukan.
Hal yang sangat baik jika diagnosis kanker serviks sudah mampu diketahui sejak dini. Maka peluang untuk sembuh akan lebih besar.
Tingkat stadium kaker serviks nantinya akan sangat menentukan bentuk pengobatan kanker serviks. Sehingga mengetahui dan peka terhadap gejala muncul sangat penting dilakukan, sehingga akan mendapatkan penanganan dari tim kesehatan sedari dini.
Referensi: Healthline.com, NHS.uk, Cancercenter.com, dan Lainnya
Kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang timbul di leher rahim wanita. Fungsi dari leher rahim adalah sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina.
Pada tahap awal, kanker serviks umumnya tidak memperlihatkan tanda-tanda. Tanda-tanda (gejala) kanker serviks yang sering terjadi yaitu pendarahan pada vagina, hal ini bisa terjadi setelah melakukan hubungan seks.
Hanya saja, pendarahan yang terjadi tidak serta merta menjadikan orang yang mengalaminya dipastikan terkena kanker serviks.
Umumnya penyebab kanker serviks adalah karena serangan dari HPV (human papillomavirus). HPV merupakan jenis virus yang dampaknya mengakibatkan kutil di tangan, kaki, dan alat kelamin.
Terdapat banyak jenis virus HPV, yang kebanyakannya tidak memberikan dampak serius. Namun, terdapat segelintir jenis virus HPV yang bisa menyebabkan masalah pada fungsi sel-sel leher rahim. Hal ini menyebabkan ketidaknormalan pada sel-sel rahim, yang dampaknya bisa sangat serius yaitu kanker.
Adapun HPV sendiri bisa ditularkan dengan hubungan seks yang dilakukan. Dua jenis virus HPV yang paling membahayakan yaitu jenis HPV 16 dan HPV 18. Kedua jenis virus ini yang paling sering mengakibatkan timbulnya kanker serviks, yaitu 70% dari kasus yang pernah ada.
Saat tubuh terkena infeksi HPV, maka sistem imun tubuh akan langsung bekerja untuk menangkal virus tersebut melukai rahim. Pada sebagian wanita, keberadaan virus ini di dalam tubuh bisa bertahun-tahun lamanya. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan sel-sel yang ada di bagian permukaan leher rahim bisa terinfeksi dan menimbulkan resiko kanker yang berbahaya.
Gejala Kanker Serviks
1. Pendarahan Tidak Normal Pada Vagina
Gejala kanker serviks yang sangat sering muncul yaitu pendarahan yang tidak normal pada bagian vagina. Jika hal ini terjadi dua kali atau bahkan lebih, maka Anda perlu dengan segera untuk menanyakan hal ini kepada dokter.
Bentuk pendarahan tidak normal pada vagina yang berpotensi hal itu disebabkan oleh kanker serviks, yaitu:
- Muncul setelah masa menepause.
- Muncul tidak pada periode haid.
- Terjadi ketika melakukan berhubungan intim.
- Terlihat adanya campuran keputihan di darah.
- Lamanya masa haid tidak wajar (terlalu lama dari pada biasanya).
2. Menurunnya Nafsu Makan
Sebenarnya pada banyak jenis kanker (termasuk kanker serviks) akan menyebabkan penderitanya akan kehilangkan nafsu makannya. Hal itu karena munculnya zat-zat toksin (racun) di dalam tubuh yang diproduksi oleh sel-sel kanker.
3. Menstruasi Lebih Lama dari Biasanya
Umumnya lamanya masa haid adalah sekitar 5-7 hari, akan tetapi jika seorang wanita mengalami gangguan pada rahimnya, hal ini bisa menyebabkan menstruasi akan menjadi lebih lama dari biasanya.
4. Darah Menstruasi Lebih Banyak dari Biasanya.
Selain lamanya masa menstruasi, gejala lainnya yaitu darah menstruasi menjadi lebih banyak jumlahnya. Kondisi ini karena terjadinya perubahan pada lapisan rahim. Kondisi ini bisa berpotensi menjadi tanda-tanda kanker serviks.
5. Timbul Masalah Pada Keputihan
Keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah yang keluar dari jalan lahir. Adapun timbulnya keputihan yang tidak seperti biasanya, maksudnya yaitu cairannya terdapat lendir-lendir, bahkan ada yang bercampur dengan nanah, ataupun darah kotor.
6. Mudah Sekali Mengalami Lelah
Munculnya rasa lelah yang berlebihan, sehingga tubuh seringkali merasa lemah untuk beraktivitas. Hal ini disebabkan tubuh mengalami kekurangan darah akibat terjadinya pendarahan (atau keluar banyak darah dari dalam tubuh).
Selain itu, berkemungkinan juga tubuh yang terasa lemah terjadi karena adanya zat beracun di dalam tubuh. Yang zat racun tersebut dihasilkan oleh sel-sel kanker.
7. Nyeri Saat Berhubungan Seksual
Masalah yang mengenai pada jaringan serviks, mengakibatkan terjadinya peradangan atau bahkan kematian sel (nekrosis). Yang menjadikan bagian tersebut lebih sensitif dan terasa nyeri saat tersentuh.
8. Rasa sakit Ketika Berhubungan Intim
Anda perlu berhati-hati ketika megalami kejadian yang agak janggal berupa munculnya rasa sakit ketika berhubungan intim suami istri.
Jika mengalami rasa sakit saat itu tanpa adanya penyebab yang jelas, maka hendaknya berkonsultasi dengan dokter. Hal itu karena munculnya rasa sakit ketika berhubungan intim dapat menjadi gejala kanker serviks.
Sebenarnya pada banyak jenis kanker (termasuk kanker serviks) akan menyebabkan penderitanya akan kehilangkan nafsu makannya. Hal itu karena munculnya zat-zat toksin (racun) di dalam tubuh yang diproduksi oleh sel-sel kanker.
3. Menstruasi Lebih Lama dari Biasanya
Umumnya lamanya masa haid adalah sekitar 5-7 hari, akan tetapi jika seorang wanita mengalami gangguan pada rahimnya, hal ini bisa menyebabkan menstruasi akan menjadi lebih lama dari biasanya.
4. Darah Menstruasi Lebih Banyak dari Biasanya.
Selain lamanya masa menstruasi, gejala lainnya yaitu darah menstruasi menjadi lebih banyak jumlahnya. Kondisi ini karena terjadinya perubahan pada lapisan rahim. Kondisi ini bisa berpotensi menjadi tanda-tanda kanker serviks.
5. Timbul Masalah Pada Keputihan
Keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah yang keluar dari jalan lahir. Adapun timbulnya keputihan yang tidak seperti biasanya, maksudnya yaitu cairannya terdapat lendir-lendir, bahkan ada yang bercampur dengan nanah, ataupun darah kotor.
6. Mudah Sekali Mengalami Lelah
Munculnya rasa lelah yang berlebihan, sehingga tubuh seringkali merasa lemah untuk beraktivitas. Hal ini disebabkan tubuh mengalami kekurangan darah akibat terjadinya pendarahan (atau keluar banyak darah dari dalam tubuh).
Selain itu, berkemungkinan juga tubuh yang terasa lemah terjadi karena adanya zat beracun di dalam tubuh. Yang zat racun tersebut dihasilkan oleh sel-sel kanker.
7. Nyeri Saat Berhubungan Seksual
Masalah yang mengenai pada jaringan serviks, mengakibatkan terjadinya peradangan atau bahkan kematian sel (nekrosis). Yang menjadikan bagian tersebut lebih sensitif dan terasa nyeri saat tersentuh.
8. Rasa sakit Ketika Berhubungan Intim
Anda perlu berhati-hati ketika megalami kejadian yang agak janggal berupa munculnya rasa sakit ketika berhubungan intim suami istri.
Jika mengalami rasa sakit saat itu tanpa adanya penyebab yang jelas, maka hendaknya berkonsultasi dengan dokter. Hal itu karena munculnya rasa sakit ketika berhubungan intim dapat menjadi gejala kanker serviks.
Munculnya bercak darah adalah gejala awal kanker serviks yang cukup umum. Tetapi, tidak semua pendarahan yang terjadi di luar waktu menstruasi dipastikan akibat kanker serviks. Tentunya perlu memperhatikan gejala-gejala lainnya.
Anda hanya perlu curiga dan berhati-hati ketika muncul flek atau pendarahan di luar jadwal menstruasi.
10. Nyeri di Sekitar Panggul
Pada gejala ini berupa munculnya rasa tidak nyaman dan gangguan (bahkan bisa muncul nyeri) pada bagian panggul dan sekitarnya. Munculnya rasa tidak nyaman ataupun rasa sakit di sekitar panggul karena terjadinya masalah peradangan di leher rahim.
11. Berat Badan Turun (Secara Tidak Wajar)
Berat badan yang turun terus menerus tanpa adanya sebab yang jelas, hal ini bisa menjadi gejala kanker, bukan hanya jenis kanker serviks tetapi bisa jenis kanker apa saja. Sehingga berat badan yang turun secara tidak wajar sudah menjdi gejala umum kanker, bukan hanya gejala khusus kanker serviks.
Oleh karena itu, ketika mengalami maslaah berat badan yang terus turun tanpa sebab jelas dan bahkan berat badan turun secara drastis maka perlu diwaspadai. Perhatikan juga gejala-gejala kanker serviks lainnya.
12. Mudah Sekali Terjadi Pendarahan
Masalah yang terjadi pada mulut rahim atau serviks bisa menyebabkan jaringan tersebut akan rapuh, sehingga menjadi mudah berdarah.
Dengan begitu, jika terjadi suatu sentuhan yang biasanya tidak sampai menyebabkan perdarahan (kondisi normal), tapi karena adanya masalah ini ternyata bisa sampai membuat timbulnya pendarahan.
Sentuhan tersebut bisa berbentuk hubungan seksual, douching dan lainnya.
13. Perdarahan Pasca Menopause
Saat wanita telah berada di dalam masa menopause, dengan begitu tidak ada lagi yang namanya darah haid. Sehingga ketika dalam masa menopause ternyata muncul masalah pendarahan, maka perlu hati-hati, karena itu adalah salah satu gejala kanker serviks.
14. Nyeri pada Kaki
Gejala ini muncul saat kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang terletak di bagian lipat paha, hal ini menyebabkan munculnya rasa nyeri dan bahkan dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki.
Terjadinya nyeri ataupun pembangkakan pada kaki karena terhambatnya aliran limfatik (getah bening). Umumnya pembengkakan terjadi pada salah satu kaki. Jika gejala ini terjadi, maka segera laporkan ke dokter. Selain itu, kaki bengkak bisa menjadi salah satu gejala gagal ginjal.
loading...
15. Sakit punggung
Gejala sakit punggung ini menandakan kanker telah menyebar ke bagian tulang punggung. Timbulnya rasa nyeri punggung secara tiba-tiba perlu diwaspadai, dikhawatirkan itu adalah gejala kanker serviks.
16. Keluar Cairan Urin atau Feses Dari Jalan Lahir
Munculnya gejala dari kanker serviks ini karena penyebaran sel kanker telah berakibat pada kerusakan sekat yang memisahkan jalan lahir dengan jalan feses. Selain itu, penyebaran kanker bisa juga ke bagian depannya yaitu sekat dengan kandung kemih.
Penyebaran kanker tersebut menyebabkan sekat menjadi rapuh dan bocor. Sehingga urin ataupun feses bisa masuk ke jalan lahir.
17. Rentan Mengalami Patah Tulang
Dimana kondisi tulang yang terkena kanker berakibat kekuatan tulang akan melemah (rapuh), sehingga terjadi peningkatan resiko patah tulang.
Sehingga, hal yang perlu dilakukan yaitu melakukan tes secara berkala ketika Anda merasakan kekhawatiran akan kemunculan kanker serviks. Tes perlu dilakukan yang terutama pada orang-orang yang memiliki kebiasaan buruk merokok.
Perlunya Melakukan Screening untuk Mendeteksi Kanker Serviks
Proses terjadinya perubahan pada sel-sel permukaan leher rahim secara perlahan (bertahun-tahun) hingga akhirnya berubah menjadi penyakit kanker yang mengerikan. Perubahan sel di leher rahim dapat dideteksi dari dini.
Dimana melakukan pengobatan saat sel-sel masih dalam tahap ‘pra-kanker’ memiliki tingkat kesuksesan untuk sembuh yang lebih besar. Berbeda halnya jika kanker sudah menyebar.
Screening pada kanker serviks bertujuan guna mendeteksi apabila terdapat sel-sel abnormal yang dikhawatirkan berlanjut menjadi sel kanker. Saat melakukan tes screening maka sample sel diambil dari leher rahim, serta diperiksa di bawah mikroskop.
Perlu diketahui, screening serviks ini tidak bertujuan untuk mendiagnosis kanker serviks, namun bertujuan guna mengecek kondisi kesehatan pada sel-sel di leher rahim. Selain itu, juga untuk melakukan pendeteksian apabila terdapat sel yang abnormal sehingga kemudian akan ditindaklanjuti.
Mengetahui adanya sel yang abnormal sedari awal, maka nantinya akan dilakukan dengan segera pengangkatan sel-sel abnormal tersebut, sehingga penyakit kanker serviks ini bisa dihindari.
Masih ada kemungkinan sel-sel abnormal dapat kembali normal dengan sendirinya. Namun, pada sebagian kejadian yang pernah ada, sel-sel yang bersifat abnormal perlu dilakukan pengangkatan karena dikhawatirkan bisa berkembang menjadi bentuk kanker.
Mengenai tes ini, direkomendasikan bagi para wanita yang berumur 25-49 tahun agar melakukan pemeriksaan ini setiap tiga tahun sekali. Adapun bagi wanita berumur 50-64 tahun disarankan melakukan peeriksaan setiap lima tahun sekali.
Penyebab Kanker Serviks
Munculnya kanker serviks diawali saat sel-sel yang dalam kondisi sehat mulanya, kemudian mengalami sesuatu yang dinamakan dengan mutasi genetik (perubahan DNA).
Terjadinya mutasi genetik akhirnya mengakibatkan perubahan sel yang awalnya normal menjadi sel yang abnormal (tidak normal).
Sel yang sehat akan berkembang (tumbuh) dengan kecepatan yang standar atau normal, adapun sel kanker tumbuh dengan kecepatan yang tidak terkendali sehingga sangat membahayakan kondisi tubuh.
Nantinya, jumlah sel abnormal yang semakin banyak, akhirnya akan menyebabkan muculnya tumor. Kemudian sel kanker juga akan terus menyerang jaringan atau bagian tubuh yang ada di sekitarnya.
Sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, hal ini dinamakan dengan ‘metastasis’.
Kanker Serviks Akibat HPV (Human papillomavirus)
Penelitian telah menemukan bahwa 99,7% kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV. HPV merupakan virus, yang jenisnya ada hingga 100 varian.
Penyebaran virus HPV seringya melalui hubungan seksual. Ada sekitar 15 jenis dari HPV yang bisa mengakibatkan terjadinya kanker serviks. Dari 15 jenis tersebut, terdapat dua jenis yang paling sering sebagai penyebab timbulnya kanker serviks yaitu jenis HPV 16 dan HPV 18.
Jenis HPV yang sangat menghawatirkan yaitu yang rentan untuk bisa dipindahkan dari sel virus ke dalam sel leher rahim, hal ini sangat berbahaya.
Keberadaan HPV akan menyebabkan gangguan pada fungsi sel tubuh, kemudian sel-sel yang awalnya sehat di serviks nantinya akan mulai tumbuh dengan tanpa terkendali.
Kondisi tersebut yang akhirnya akan mengakibatkan timbulnya tumor, yang kemudian menjadi kanker.
Infeksi HPV dapat menghilang tanpa perlu dilakukan penanganan khusus dalam jangka waktu sekitar dua tahun.
Hanya saja, tentunya Anda perlu untuk tetap berhati-hati, sehingga disarankan bagi wanita untuk bisa memperoleh vaksinasi HPV, yang manfaatnya untuk mencegah tubuh terinfeksi virus yang mengakibatkan penyakit kanker.
Proses terjadinya kanker serviks, dimana sel sehat mulai berubah menjadi sel prakanker, hingga akhirnya menjadi sel kanker. Prosenya itu membutuhkan waktu bertahun-tahun, hingga akhirnya menjadi kanker yang berbahaya.
Kondisi sel-sel abnormal, dimana belum berubah menjadi sel kanker. Kondisi ini disebut CIN (cervical intraepithelial neoplasia) yang artinya sederhananya adalah ‘sel prakanker’.
Proses perubahan sel yang awalnya normal, kemudian terinfeksi HPV hingga menjadi CIN, kemudian terus berkembang hingga akhirnya menjadi kanker. Prosesnya sangat lambat, yang bisa berlangsung dalam jangka waktu 10-20 tahun hingga akhirnya menjadi kanker.
Dengan begitu CIN merupakan keadaan pertumbuhan sel yang abnormal, tetapi sebelum menjadi sel kanker.
Pada keadaan ini, pada dasarnya tidak sampai mengancam jiwa seseorang, hanya saja yang dikhawatirkan adalah beresiko bisa menjadi kanker.
Sehingga dokter biasanya akan mengidentifikasi pada tahap ini, tujuannya supaya CIN bisa ditangani dengan segera (untuk diatasi), sebelum akhirnya beresiko menjadi kanker.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Kanker Serviks:
- Kebiasaan buruk merokok, dimana merokok bisa meningkatkan risiko kanker serviks hingga dua kali lipat. Hal itu karena kandungan zat berbahaya yang ada di dalam rokok, menyebabkan masalah pada di leher rahim.
- Melemahnya sistem kekebalan tubuh, dimana tubuh menjadi lemah kemampuannya dalam menangkal penyakit.
- Minum pil KB lebih dari lima tahun. Hanya saja penelitian kesehatan yang lebih lanjut diperlukan, guna menganalisis penyebabnya.
- Perzinahan, yaitu berganti-ganti pasangan seksual, hal ini dapat menyebabkan risiko tinggi terinfeksi HPV.
Penyebaran kanker serviks bisa menyebar ke jaringan tubuh yang di sekitarnya. Kanker bisa menyebar ke bagian vagina dan otot yang berfungsi menopang tulang panggul. Selanjutnya, sel kanker dapat menyebar ke tubuh bagian atasnya.
Kanker bisa terus menyebar ke bagian rektum, kandung kemih, hati, tulang dan paru-paru. Sel kanker juga dapat beresiko terus menyebar ke bagian sistem limfatik.
Pencegahan Kanker Serviks
Tentunya agar dapat mencegah timbulnya kanker serviks, hal utama yang penting dilakukan yaitu mencegah penyebaran virus HPV di dalam tubuh. Hal-hal yang perlu dilakukan sebagai pencegahan penyakit kanker serviks yaitu:
Melakukan hubungan seksual dengan aman
Penularan kanker serviks ini seringkali bermula dari hubungan intim yang kurang baik, Anda harus melakukan hubungan intim secara aman. Hindari melakukan hubungan seksual di luar nikah, yang dampaknya bisa menyebarkan (menularkan) virus HPV yang menyebabkan kanker serviks.
Melakukan screening leher rahim secara rutin
Screening leher rahim dilakukan untuk mendeteksi sel-sel pada leher rahim yang bisa beresiko berkembang menjadi kanker.
Melakukan Suntik Vaksin HPV
Tujuan dilakukannya vaksinasi kanker serviks adalah untuk pencegahan sejak awal. Memberikan vaksinasi secara rutin dianjurkan bagi wanita.
Efek samping dari vaksin HPV adalah demam ringan, nyeri di bagian tubuh yang disuntikkan, rasa gatal, dan muncul bentuk kemerahan pada bagian tubuh yang disuntik.
Hindari Merokok
Merokok menjadi pemicu meningkatknya resiko kanker serviks. Anda harus menghindari rokok, baik menghindari sebagai perokok aktif maupun pasif. Intinya Anda harus menghindari yang namanya asap rokok.
Bahaya rokok mengakibatkan timbulnya banyak jenis penyakit kanker (termasuk kanker serviks). Di dalam rokok terdapat ribuan zat yang berbahaya bagi tubuh.
Hindari Berganti-ganti Pasangan Dalam Hubungan Intim
Pada sebuah penelitian, menyimpulkan hasil penelitianya bahwa wanita yang telah berhubungan intim dengan berganti-ganti pasangan mengalami resiko sangat besar terkena kanker serviks.
Hal itu karena dengan berganti pasangan hubungan intim, berarti akan mengalami resiko tinggi akan penularan virus HPV. Walaupun telah mengenakan kondom saat berhubungan intim, tetapi hal ini tidak banyak membantu, disebabkan penyebaran dapat terjadi dengan sentuhan kulit.
Miliki Gaya Hidup Sehat
Secara umum, sangat penting untuk mengonsumsi makanan sehat. Anda perlu memenuhi asupan penting berupa serat, protein, vitamin, mineral, lemak sehat, dan lainnya secara seimbang. Menjaga kesehatan tubuh agar kondisi fisik menjadi kuat adalah hal yang penting dalam pencegahan kanker serviks.
Tips Lainnya Pencegahan Kanker Serviks:
- Anda harus mengganti celana secara rutin, setidaknya dua kali dalam sehari.
- Kalau bisa, jangan pernah membersihkan organ vital di toilet umum, hal itu karena kebersihan air yang tidak terjamin kualitasnya.
- Bawa tisu sendiri, sehingga Anda jangan memakai tisu di toilet umum, karena dikhawatirkan sudah tercemar virus.
- Ketika Anda sedang dalam masa haid, maka gantilah pembalut dengan lebih sering.
- Pastikan juga kualitas pembalut yang digunakan baik.
- Jangan mengonsumsi minuman es ketika sedang dalam masa menstruasi
- Hindari makanan yang memicu timbulnya lendir keputihan secara berlebihan.
- Jangan menyentuh bagian intim ketika kondisi tangan kotor.
Pengobatan Kanker Serviks
Pengobatan kanker serviks dilakukan dengan tergantung dari faktor yang ada, seperti jenis kaker, stadium kanker, usia pasien, kondisi medis lain yang sedang dihadapi, keinginan untuk memiliki anak, dan faktor-fakor lainnya.
Umumnya kanker serviks ditangani oleh tim yang terdiri dari beberapa dokter yang berasal dari berbagai spesialisasi. Tim inilah yang bekerja untuk mencari metode penngobatan terbaik. Walaupun untuk keputusan akhirnya adalah di tangan Anda sendiri.
Pengobatan penyakit kaker serviks berdasarkan tingkat stadiumnya terdiri dari dua. Yang pertama yaitu mengatasi kanker serviks yang tahap awal, dilakukan dengan operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, ataupun terkadang memerlukan kombinasi keduanya.
Yang kedua adalah metode untuk mengatasi kanker serviks yang sudah masuk tahap stadium akhir, yaitu dengan melakukan radioterapi atau kemoterapi, atau bahkan keduanya. Selain itu, kadang-kadang tindakan operasi juga diperlukan.
Hal yang sangat baik jika diagnosis kanker serviks sudah mampu diketahui sejak dini. Maka peluang untuk sembuh akan lebih besar.
Tingkat stadium kaker serviks nantinya akan sangat menentukan bentuk pengobatan kanker serviks. Sehingga mengetahui dan peka terhadap gejala muncul sangat penting dilakukan, sehingga akan mendapatkan penanganan dari tim kesehatan sedari dini.
Referensi: Healthline.com, NHS.uk, Cancercenter.com, dan Lainnya
0 komentar:
Post a Comment