Kanker paru-paru termasuk menjadi penyakit yang menjadi momok menakutkan, masalah para organ paru-paru ini karena pertumbuhan sel yang tidak dapat terkontrol di dalam jaringan.
Penyakit kanker paru-paru jika tidak dirawat secara baik dan benar, ditakutkan pertumbuhan sel ini akan menjadi sangat berbahaya, yang menyebar hingga ke bagian luar dari organ paru-paru.
Tentunya zat-zat tersebut sangatlah tidak layak untuk dimasukan ke dalam tubuh manusia. Menghirup zat nikotin memberikan resiko tinggi tubuh terserang kanker, utamanya pada bagian paru-paru.
Perokok pasif juga beresiko tinggi terkena kanker paru-paru. Untuk itu, jangan ragu untuk mengusir orang yang mencoba akan merokok di dekat kita, karena asap rokok yang dibuang oleh si perokok aktif itu, mau tidak mau akan ikut terhirup oleh orang disekelilingnya. Sehingga zat-zat berbahaya rokok ikut masuk dalam tubuh.
Gejala kanker paru-paru
Pada tahap awal, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala, gejala akan muncul ketika perkembangan kanker telah mencapai tahap lebih lanjut. Berikut gejala-gejala utama yang akan dialami penderita kanker paru-paru:
Jika mengalami gejala-gejala seperti disebutkan diatas, maka segera temui dokter atau klinik untuk mengetahui kondisi kesehatan secara pasti, sehingga mendapatkan penanganan yang tepat nantinya.
Stadium Kanker Paru-paru
Stadium 1: Kanker masih berada di dalam paru-paru dan belum menyebar ke kelenjar getah bening. Besarnya tumor pada tahap ini masih di bawah 5 cm.
Stadium 2: Tumor mulai masuk dan menyebar pada bagian-bagian lain seperti kelenjar getah bening, rongga dada, diafragma (lapisan yang membungkus paru-paru). Kanker biasanya sudah berukuran lebih dari 5 cm.
Stadium 3: Sel kanker telah menyebar sepenuhnya ke kelenjar getah bening, tumor ganas yang ada di paru-paru sudah sangat besar yang menyerang organ lain di dekat paru-paru.
Stadium 4: Kanker sudah menyebar ke paru-paru sebelah, dan organ tubuh lain yang jauh dari paru-paru seperti otak dan hati, serta cairan yang mengandung sel kanker mungkin sudah muncul di sekitar jantung atau paru-paru.
Gaya hidup sehat untuk mencegah kanker paru-Paru
Yang benar-benar menjadi solusi untuk mencegah kanker paru-paru adalah dengan menerapkan gaya hidup yang bagus, sehingga nantinya organ paru-paru di dalam tubuh akan terjaga kesehatannya.
Untuk itu, hindarilah merokok, rajin berolahraga, dimana Kamu bisa melakukan olahraga ringan tapi sebenarnya akan sangat bermanfaat, seperti jogging salah satunya. Olahraga memiliki manfaat agar suplai oksigen menuju paru-paru dapat lancar.
Hindari minum-minuman keras dan beralkohol, kurangi konsumsi minuman soda, demikian juga kurangi konsumsi makanan yang bersifat cepat saji atau junk food yang berbahaya bagi tubuh.
Kemudian lakukan pengaturan pola makan yang baik. Pada beberapa studi yang dilakukan para ahli menunjukan bahwa orang yang rutin mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran membuat risiko dirinya lebih rendah terkena penyakit kanker paru-paru.
Rajin-rajinlah untuk mengkonsumsi buah dan sayuran, di dalam kandungan buah dan sayur ada banyak sekali kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.
Pengobatan kanker paru-paru
Metode pengobatan kanker paru-paru dan cara penanganannya sangat tergantung pada jenis kanker yang diderita, kondisi stadium, kondisi penyebaran kanker dan kondisi kesehatan penderita.
Operasi pengangkatan kanker bisa dilakukan jika sel kanker belum menyebar secara luas ke bagian tubuh lainnya. Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi pengangkatan, cara penanganan yang lainnya bisa diterapkan, yaitu dengan metode penghancuran sel kanker, menggunakan cara radioterapi bisa dijalankan.
Kesembuhan tergantung pada tingkat penyebaran kanker dan kapan diagnosis kanker diketahui. Makin awal (makin cepat) diagnosis dilakukan dan diketahui, memperbesar peluang kesembuhan.
Menurut Cancer.net, dalam perawatan kanker, berbagai dokter dengan keahlian di bidangnya masing-masing sering bekerja sama untuk menciptakan keseluruhan rencana perawatan pasien, dengan menggabungkan berbagai jenis perawatan. Ha ini disebut dengan tim multidisiplin.
Tim perawatan kanker mencakup dari para profesional perawatan kesehatan, termasuk asisten dokter, perawat onkologi, pekerja sosial, apoteker, konselor, ahli gizi, dan lain-lain.
Ada lima bentuk dasar pengobatan, yaitu operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi target dan imunoterapi
Pilihan pengobatan dan rekomendasi tergantung pada beberapa faktor, sepertik jenis dan tahap kanker, kemungkinan efek samping, preferensi pasien dan kesehatan secara keseluruhan.
Operasi
Untuk kanker paru-paru, dokter bedah toraks secara khusus dilatih untuk melakukan operasi kanker paru-paru, yang tujuannya untuk membuang tumor paru-paru dan kelenjar getah bening di dekatnya.
Jenis operasi kanker paru-paru jenis NSCLC (jenis kanker paru-paru yang umum terjadi):
Lobektomi. Paru-paru memiliki lima lobus, tiga di paru-paru kanan dan dua di paru-paru kiri. Penghapusan (pengangakatan) seluruh lobus paru-paru dalam prosedur disebut dengan lobektomi (cara ini dinilai sangat efektif), bahkan ketika tumor paru-paru sangat kecil.
Jika dokter bedah tidak dapat menghilangkan seluruh lobus paru-paru, dokter bedah dapat mengangkat tumor yang dikelilingi oleh margin paru-paru yang sehat.
Segmentectomy. Ini adalah cara lain untuk menghilangkan kanker ketika seluruh lobus paru-paru tidak dapat dihapus. Dalam Segmentectomy, ahli bedah menghapus bagian dari paru-paru di mana kanker berkembang.
Pneumonectomy. Jika tumor dekat dengan pusat dada, ahli bedah mungkin harus mengangkat seluruh bagian paru-paru.
Radiofrequency ablation (RFA) adalah penggunaan jarum dimasukkan ke dalam tumor untuk menghancurkan kanker dengan arus listrik. Cara ini tidak jarang digunakan untuk tumor paru-paru yang tidak dapat dihilangkan dengan jenis lain dari berbagai bentuk operasi (yang disebutkan di atas).
Terapi adjuvan
Terapi adjuvan seperti terapi radiasi, kemoterapi, terapi bertarget, atau imunoterapi. Dimaksudkan untuk menyingkirkan sel-sel kanker paru-paru yang mungkin masih berada di dalam tubuh setelah operasi. Sehingga mencegah penyakit kambuh.
Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah penggunaan sinar-x energi tinggi atau partikel lain untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Terapi radiasi tidak dapat digunakan untuk mengobati kanker yang sudah meluas, karena dikhawatirkan merusak sel-sel sehat. Untuk alasan ini, terapi rasiasi tidak dapat digunakan untuk mengobati area besar tubuh.
Pasien dengan kanker paru-paru yang menerima terapi radiasi sering mengalami kelelahan dan hilangnya nafsu makan. Jika terapi radiasi diberikan ke leher atau tengah dada, memberikan efek sakit tenggorokan dan kesulitan menelan.
Pasien mungkin merasakan dan melihat iritasi kulit, mirip dengan kulit terbakar, di mana tempat radiasi diarahkan. Umumnya efek samping pergi segera setelah pengobatan selesai.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat untuk menghancurkan sel-sel kanker, biasanya dengan menghentikan kemampuan sel kanker untuk tumbuh dan membelah.
Kemoterapi sistemik masuk ke aliran darah untuk mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh. Terdapat beberapa obat yang umum digunakan untuk mengobati kanker paru-paru, bisa dengan metode kombinasi dari dua atau tiga obat, ataupun hanya konsumsi obat tunggal.
Kebanyakan terapi menimbulkan efek samping yang umumnya dapat dikelola oleh tim kesehatan dokter. Beberapa obat umum termasuk seperti carboplatin (paraplatin), docetaxel (docefrez, taxotere), gemcitabine, paclitaxel dan banyak lainnya.
Efek samping dari kemoterapi tergantung pada individu dan dosis konsumsi, umumnya berupa kelelahan, risiko infeksi meningkat, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, diare, dan rambut rontok.
Kemoterapi dapat merusak sel-sel sehat dalam tubuh, termasuk sel-sel darah, sel-sel kulit, dan sel-sel saraf. Sehingga menyebabka sejumlah masalah seperti darah rendah, peningkatan risiko infeksi, rambut rontok, sariawan, hingga mati rasa atau sering kesemutan di tangan dan kaki.
Masalah seperti itu, tentunya sudah diantisipasi oleh tim dokter yang menangani masalah terapi kemotrapi.
Terapi target
Terapi Target adalah pengobatan yang menargetkan gen kanker tertentu, protein, atau lingkungan jaringan yang memberikan kontribusi pertumbuhan kanker. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidak semua tumor memiliki target yang sama.
Untuk menemukan pengobatan yang paling efektif, dokter mungkin menjalankan tes untuk mengidentifikasi gen, protein, dan faktor-faktor lain pada tumor. Pada beberapa kanker paru-paru, protein abnormal ditemukan di sel-sel kanker.
Terapi anti-angiogenesis difokuskan pada menghentikan angiogenesis (angiogenesis membuat pembuluh darah baru). Karena tumor kebutuhan nutrisi berakibat dikirim ke pembuluh darah untuk tumbuh dan menyebar, sehingga berbahaya.
Para peneliti telah menemukan bahwa obat yang menghalangi pemicu pertumbuhan epidermal (EGFR), yang mungkin efektif untuk menghentikan atau memperlambat pertumbuhan kanker paru-paru.
Erlotinib (Tarceva) adalah obat yang menghalangi EGFR. obat ini telah terbukti bekerja lebih baik daripada kemoterapi. Hal ini jika kanker paru-paru memiliki mutasi pada gen EGFR.
Imunoterapi
Imunoterapi, juga disebut terapi biologi, dirancang untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, untuk mengalahkan sel-sel kanker dengan cara meningkatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap sel kanker.
Nivolumab (Opdivo) adalah yang pertama dari jenis obat yang akan disetujui untuk mengatasi NSCLC (penyakit kanker paru-paru paling umum). Pembrolizumab (Keytruda) adalah jenis lain dari obat ini baru-baru ini disetujui untuk mengatasi NSCLC.
Imunoterapi hampir selalu menggunakan bahan alami. Digunakannya bahan alami karena dapat merangsang respon anti tumor, dengan meningkatkan jumlah sel pembunuh tumor.
Yang secara langsung akan membunuh tumor hingga memperbaiki toleransi tubuh terhadap radioterapi atau kemoterapi.
Penyakit kanker paru-paru jika tidak dirawat secara baik dan benar, ditakutkan pertumbuhan sel ini akan menjadi sangat berbahaya, yang menyebar hingga ke bagian luar dari organ paru-paru.
Paru-paru memiliki dua fungsi utama, yaitu menyebarkan oksigen ke dalam darah (saat menghirup napas) dan membuang karbondioksida saat menghela napas.
Kanker paru-paru jenis kanker yang paling bisa dicegah.Sekitar 80-90 persen kasus kanker paru-paru yang berhubungan dengan kebiasaan merokok. Pada tahap awal, tidak ada tanda atau gejala kanker paru-paru yang jelas...
...tetapi setelahnya (beberapa lama waktu) muncul gejala seperti batuk berkepanjangan hingga mengalami batuk darah, tubuh yang selalu merasa kehabisan napas, kelelahan yang tanpa alasan, dan penurunan berat badan yang tidak wajar.
Bahaya merokok ini tidak hanya berlaku bagi perokok aktif, tetapi juga sangat berbahaya untuk perokok pasif, yaitu orang yang tidak sengaja menghirup asap dari rokok tersebut...
...karena asap rokok, yang dihisap ke dalam tubuh, sangat berbahaya karena terdapat kandungan sekitar 50 zat yang menjadi pemicu kanker.
...karena asap rokok, yang dihisap ke dalam tubuh, sangat berbahaya karena terdapat kandungan sekitar 50 zat yang menjadi pemicu kanker.
Penderita Kanker Paru-paru di Indonesia
Pada tahun 2012, kanker paru-paru menjadi jenis kanker yang paling sering terdiagnosis dan penyebab kematian yang akibat kanker tertinggi di dunia. Adapun kanker paru-paru adalah jenis kanker yang paling sering menyerang laki-laki di Indonesia.
Berdasarkan data Globocan atau International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012, di Indonesia terdapat 25.322 kasus kanker paru-paru yang menimpa pria dan 9.374 kasus yang menimpa wanita.
Berdasarkan data Globocan atau International Agency for Research on Cancer (IARC) pada tahun 2012, di Indonesia terdapat 25.322 kasus kanker paru-paru yang menimpa pria dan 9.374 kasus yang menimpa wanita.
Orang yang berisiko terkena kanker paru-paru
Merokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru, orang yang tidak merokok juga berkemungkinan terserang kanker paru-paru. Bahaya rokok berdampak secara langsung, yang merusak jaringan organ paru-paru.
Zat yang cukup “populer” dari rokok ini atau nikotin, dimana zat ini sebenarnya sering digunakan untuk pembuatan insektisida. Zat mengerikan lainnya yaitu zat tar, yang umumnya digunakan untuk pembuatan aspal jalan.
Zat yang cukup “populer” dari rokok ini atau nikotin, dimana zat ini sebenarnya sering digunakan untuk pembuatan insektisida. Zat mengerikan lainnya yaitu zat tar, yang umumnya digunakan untuk pembuatan aspal jalan.
Tentunya zat-zat tersebut sangatlah tidak layak untuk dimasukan ke dalam tubuh manusia. Menghirup zat nikotin memberikan resiko tinggi tubuh terserang kanker, utamanya pada bagian paru-paru.
Perokok pasif juga beresiko tinggi terkena kanker paru-paru. Untuk itu, jangan ragu untuk mengusir orang yang mencoba akan merokok di dekat kita, karena asap rokok yang dibuang oleh si perokok aktif itu, mau tidak mau akan ikut terhirup oleh orang disekelilingnya. Sehingga zat-zat berbahaya rokok ikut masuk dalam tubuh.
Selain rokok, penyebab lainnya tubuh terkena penyakit kanker paru-paru adalah karena menghirup arsenik, radiasi, dan polusi udara. Resiko kanker paru-paru bisa meningkat pada orang yang sudah lanjut usia.
Gejala kanker paru-paru
Pada tahap awal, kanker paru-paru tidak menimbulkan gejala, gejala akan muncul ketika perkembangan kanker telah mencapai tahap lebih lanjut. Berikut gejala-gejala utama yang akan dialami penderita kanker paru-paru:
- Batuk berkepanjangan dan bertambah parah dari hari ke hari, hingga akhirnya muncul masalah batuk darah.
- Mengalami sesak napas dan rasa nyeri di dada.
- Tubuh mudah lelah, padahal hanya melakukan aktivitas yang sedikit dan ringan.
- Pembengkakan pada muka atau leher.
- Sering timbul sakit kepala.
- Sakit pada tulang, bahu, lengan atau tangan.
- Berat tubuh menurun.
- Nafsu makan menurun drastis.
- Suara sering menjadi serak.
- Kesulitan menelan makanan
- Muncul rasa sakit ketika menelan sesuatu.
- Terjadi perubahan pada bentuk jari, seperti ujung jari menjadi cembung.
Jika mengalami gejala-gejala seperti disebutkan diatas, maka segera temui dokter atau klinik untuk mengetahui kondisi kesehatan secara pasti, sehingga mendapatkan penanganan yang tepat nantinya.
Stadium Kanker Paru-paru
Stadium 1: Kanker masih berada di dalam paru-paru dan belum menyebar ke kelenjar getah bening. Besarnya tumor pada tahap ini masih di bawah 5 cm.
Stadium 2: Tumor mulai masuk dan menyebar pada bagian-bagian lain seperti kelenjar getah bening, rongga dada, diafragma (lapisan yang membungkus paru-paru). Kanker biasanya sudah berukuran lebih dari 5 cm.
Stadium 3: Sel kanker telah menyebar sepenuhnya ke kelenjar getah bening, tumor ganas yang ada di paru-paru sudah sangat besar yang menyerang organ lain di dekat paru-paru.
Stadium 4: Kanker sudah menyebar ke paru-paru sebelah, dan organ tubuh lain yang jauh dari paru-paru seperti otak dan hati, serta cairan yang mengandung sel kanker mungkin sudah muncul di sekitar jantung atau paru-paru.
Gaya hidup sehat untuk mencegah kanker paru-Paru
Yang benar-benar menjadi solusi untuk mencegah kanker paru-paru adalah dengan menerapkan gaya hidup yang bagus, sehingga nantinya organ paru-paru di dalam tubuh akan terjaga kesehatannya.
Untuk itu, hindarilah merokok, rajin berolahraga, dimana Kamu bisa melakukan olahraga ringan tapi sebenarnya akan sangat bermanfaat, seperti jogging salah satunya. Olahraga memiliki manfaat agar suplai oksigen menuju paru-paru dapat lancar.
Hindari minum-minuman keras dan beralkohol, kurangi konsumsi minuman soda, demikian juga kurangi konsumsi makanan yang bersifat cepat saji atau junk food yang berbahaya bagi tubuh.
Kemudian lakukan pengaturan pola makan yang baik. Pada beberapa studi yang dilakukan para ahli menunjukan bahwa orang yang rutin mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran membuat risiko dirinya lebih rendah terkena penyakit kanker paru-paru.
Rajin-rajinlah untuk mengkonsumsi buah dan sayuran, di dalam kandungan buah dan sayur ada banyak sekali kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.
loading...
Pengobatan kanker paru-paru
Metode pengobatan kanker paru-paru dan cara penanganannya sangat tergantung pada jenis kanker yang diderita, kondisi stadium, kondisi penyebaran kanker dan kondisi kesehatan penderita.
Operasi pengangkatan kanker bisa dilakukan jika sel kanker belum menyebar secara luas ke bagian tubuh lainnya. Jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi pengangkatan, cara penanganan yang lainnya bisa diterapkan, yaitu dengan metode penghancuran sel kanker, menggunakan cara radioterapi bisa dijalankan.
Kesembuhan tergantung pada tingkat penyebaran kanker dan kapan diagnosis kanker diketahui. Makin awal (makin cepat) diagnosis dilakukan dan diketahui, memperbesar peluang kesembuhan.
Tim perawatan kanker mencakup dari para profesional perawatan kesehatan, termasuk asisten dokter, perawat onkologi, pekerja sosial, apoteker, konselor, ahli gizi, dan lain-lain.
Ada lima bentuk dasar pengobatan, yaitu operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi target dan imunoterapi
Pilihan pengobatan dan rekomendasi tergantung pada beberapa faktor, sepertik jenis dan tahap kanker, kemungkinan efek samping, preferensi pasien dan kesehatan secara keseluruhan.
Operasi
Untuk kanker paru-paru, dokter bedah toraks secara khusus dilatih untuk melakukan operasi kanker paru-paru, yang tujuannya untuk membuang tumor paru-paru dan kelenjar getah bening di dekatnya.
Jenis operasi kanker paru-paru jenis NSCLC (jenis kanker paru-paru yang umum terjadi):
Lobektomi. Paru-paru memiliki lima lobus, tiga di paru-paru kanan dan dua di paru-paru kiri. Penghapusan (pengangakatan) seluruh lobus paru-paru dalam prosedur disebut dengan lobektomi (cara ini dinilai sangat efektif), bahkan ketika tumor paru-paru sangat kecil.
Jika dokter bedah tidak dapat menghilangkan seluruh lobus paru-paru, dokter bedah dapat mengangkat tumor yang dikelilingi oleh margin paru-paru yang sehat.
Segmentectomy. Ini adalah cara lain untuk menghilangkan kanker ketika seluruh lobus paru-paru tidak dapat dihapus. Dalam Segmentectomy, ahli bedah menghapus bagian dari paru-paru di mana kanker berkembang.
Pneumonectomy. Jika tumor dekat dengan pusat dada, ahli bedah mungkin harus mengangkat seluruh bagian paru-paru.
Radiofrequency ablation (RFA) adalah penggunaan jarum dimasukkan ke dalam tumor untuk menghancurkan kanker dengan arus listrik. Cara ini tidak jarang digunakan untuk tumor paru-paru yang tidak dapat dihilangkan dengan jenis lain dari berbagai bentuk operasi (yang disebutkan di atas).
Terapi adjuvan
Terapi adjuvan seperti terapi radiasi, kemoterapi, terapi bertarget, atau imunoterapi. Dimaksudkan untuk menyingkirkan sel-sel kanker paru-paru yang mungkin masih berada di dalam tubuh setelah operasi. Sehingga mencegah penyakit kambuh.
Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah penggunaan sinar-x energi tinggi atau partikel lain untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Terapi radiasi tidak dapat digunakan untuk mengobati kanker yang sudah meluas, karena dikhawatirkan merusak sel-sel sehat. Untuk alasan ini, terapi rasiasi tidak dapat digunakan untuk mengobati area besar tubuh.
Pasien dengan kanker paru-paru yang menerima terapi radiasi sering mengalami kelelahan dan hilangnya nafsu makan. Jika terapi radiasi diberikan ke leher atau tengah dada, memberikan efek sakit tenggorokan dan kesulitan menelan.
Pasien mungkin merasakan dan melihat iritasi kulit, mirip dengan kulit terbakar, di mana tempat radiasi diarahkan. Umumnya efek samping pergi segera setelah pengobatan selesai.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat untuk menghancurkan sel-sel kanker, biasanya dengan menghentikan kemampuan sel kanker untuk tumbuh dan membelah.
Kemoterapi sistemik masuk ke aliran darah untuk mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh. Terdapat beberapa obat yang umum digunakan untuk mengobati kanker paru-paru, bisa dengan metode kombinasi dari dua atau tiga obat, ataupun hanya konsumsi obat tunggal.
Kebanyakan terapi menimbulkan efek samping yang umumnya dapat dikelola oleh tim kesehatan dokter. Beberapa obat umum termasuk seperti carboplatin (paraplatin), docetaxel (docefrez, taxotere), gemcitabine, paclitaxel dan banyak lainnya.
Efek samping dari kemoterapi tergantung pada individu dan dosis konsumsi, umumnya berupa kelelahan, risiko infeksi meningkat, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, diare, dan rambut rontok.
Kemoterapi dapat merusak sel-sel sehat dalam tubuh, termasuk sel-sel darah, sel-sel kulit, dan sel-sel saraf. Sehingga menyebabka sejumlah masalah seperti darah rendah, peningkatan risiko infeksi, rambut rontok, sariawan, hingga mati rasa atau sering kesemutan di tangan dan kaki.
Masalah seperti itu, tentunya sudah diantisipasi oleh tim dokter yang menangani masalah terapi kemotrapi.
Terapi target
Terapi Target adalah pengobatan yang menargetkan gen kanker tertentu, protein, atau lingkungan jaringan yang memberikan kontribusi pertumbuhan kanker. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidak semua tumor memiliki target yang sama.
Untuk menemukan pengobatan yang paling efektif, dokter mungkin menjalankan tes untuk mengidentifikasi gen, protein, dan faktor-faktor lain pada tumor. Pada beberapa kanker paru-paru, protein abnormal ditemukan di sel-sel kanker.
Terapi anti-angiogenesis difokuskan pada menghentikan angiogenesis (angiogenesis membuat pembuluh darah baru). Karena tumor kebutuhan nutrisi berakibat dikirim ke pembuluh darah untuk tumbuh dan menyebar, sehingga berbahaya.
Para peneliti telah menemukan bahwa obat yang menghalangi pemicu pertumbuhan epidermal (EGFR), yang mungkin efektif untuk menghentikan atau memperlambat pertumbuhan kanker paru-paru.
Erlotinib (Tarceva) adalah obat yang menghalangi EGFR. obat ini telah terbukti bekerja lebih baik daripada kemoterapi. Hal ini jika kanker paru-paru memiliki mutasi pada gen EGFR.
Imunoterapi
Imunoterapi, juga disebut terapi biologi, dirancang untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh, untuk mengalahkan sel-sel kanker dengan cara meningkatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap sel kanker.
Nivolumab (Opdivo) adalah yang pertama dari jenis obat yang akan disetujui untuk mengatasi NSCLC (penyakit kanker paru-paru paling umum). Pembrolizumab (Keytruda) adalah jenis lain dari obat ini baru-baru ini disetujui untuk mengatasi NSCLC.
Imunoterapi hampir selalu menggunakan bahan alami. Digunakannya bahan alami karena dapat merangsang respon anti tumor, dengan meningkatkan jumlah sel pembunuh tumor.
Yang secara langsung akan membunuh tumor hingga memperbaiki toleransi tubuh terhadap radioterapi atau kemoterapi.
0 komentar:
Post a Comment