Niat bunuh diri umumnya karena memiliki masalah dalam hidupnya, yang dirinya seakan sudah tidak sanggup memikul beban hidup, sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Hal yang memicu seseorang bunuh diri seperti karena kondisi ekonomi, tidak lulus Ujian Nasional atau gagal dalam ujian pelajaran maupun pekerjaan, ditolak dalam pergaulan, memiliki orientasi seksual yang berbeda dan karena hal-hal lainnya.
Sebenarnya kita sebagai masyarakat tidaklah terlalu sulit untuk mengetahui atau mendeteksi orang yang memang beresiko tinggi untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Hal itu dapat diatasi dengan rasa peka terhadap orang yang tampaknya ingin melakukan hal buruk tersebut.
Dengan mengetahui keinginan orang ingin bunuh diri, maka mudah-mudahan aksi bunuh diri seperti itu tidak terjadi.
Hal yang memicu seseorang bunuh diri seperti karena kondisi ekonomi, tidak lulus Ujian Nasional atau gagal dalam ujian pelajaran maupun pekerjaan, ditolak dalam pergaulan, memiliki orientasi seksual yang berbeda dan karena hal-hal lainnya.
Sebenarnya kita sebagai masyarakat tidaklah terlalu sulit untuk mengetahui atau mendeteksi orang yang memang beresiko tinggi untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Hal itu dapat diatasi dengan rasa peka terhadap orang yang tampaknya ingin melakukan hal buruk tersebut.
Dengan mengetahui keinginan orang ingin bunuh diri, maka mudah-mudahan aksi bunuh diri seperti itu tidak terjadi.
Siapa saja yang berisiko tinggi melakukan bunuh diri?
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), bahwa perhitungan orang yang melakukan bunuh diri hingga akhirnya meninggal, untuk di Indonesia pada tahun 2012 mencapai angka sekitar 10.000 jiwa per tahun, itu artinya setiap 4 atau 5 orang per 100.000 jiwa.
Menurut WHO dan para ahli kesehatan jiwa, bahwa orang dengan gangguan jiwa berisiko tinggi melakukan upaya bunuh diri hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan orang biasa (dalam kondisi normal).
Yang umum terjadi, penyebab seseorang melakukan bunuh diri karena mengalami depresi, gangguan bipolar, penyalahgunaan obat dan skizofrenia.
Tetapi tidak hanya orang yang mengalami gangguan pada kejiwaan saja yang berpotensi besar melakukan bunuh diri, akan tetapi orang yang mengalami penyakit kronis seperti penyakit kanker, karena bosan untuk makan obat terus, maka berpotensi besar melakukan bunuh diri.
Untuk itu, salah seorang dokter spesialis memberikan nasehat bahwa jangan hanya mengobati fisik dari seseorang saja, tetapi dukungan moral juga sangat penting untuk diberikan.
Bunuh diri dapat dicegah, masyarakat perlu berupaya bertindak dan peka untuk mencegah segala aksi bunuh diri, terutama tugas ini ada pada keluarga dan saudara kerabatnya.
Kemudian juga lapisan masyarakat lainnya, hingga pemerintah juga perlu mengeluarkan kebijakan untuk dapat mencegah hal seperti ini.
Dengan kerjasama antar lingkup tersebut yang dilakukan dengan baik, maka angka bunuh diri akan bisa ditekan.
Apabila didapati seseorang yang mengalami kesedihan, penurunan aktifitas sehari-hari, kecemasan, rasa resah, bingung dan semacamnya, termasuk juga sulit tidur, maka saatnya orang-orang disekelilingnya memberikan perhatian yang lebih padanya.
Cara mencegah keinginan orang bunuh diri
1. Jadilah rekan bicara yang baik
Ketika seseorang sedang berada pada masa sulit, maka disinilah kita untuk memberikan perhatian kepadanya, dengan menjadi rekan bicara yang baik untuknya.
Anda dapat bertanya tenang kondisi perasaannya, kemudian dengarkan setiap perkataannya dengan baik dan sabar.
Seseorang yang menghaapi masa sulit dan berputus asa, maka akan merasa lebih tenang dan bahagia ketika memperoleh rekan bicara yang peduli.
2. Jauhkan barang-barang berbahaya
Untuk orang dekat, usahakan sebisa mungkin menjauhkan benda-benda tajam di rumah dari jangkauannya, yang bisa digunakannya untuk bunuh diri.
Benda-benda yang perlu dijauhkan seperti pisau, silet, gunting, garpu dan semacamnya.
Demikian juga, sipan jauh-jauh obat-obatan dan cairan yang mengandung racun.
3. Selalu memberikan semangat
Jangan pernah lelah untuk memberikan semangat, katakan hal-hal yang bagus dan memotivasi, berikan motivasi yang intinya bahwa dirinya dapat dengan mudah mengatasi masalah yang dihadapi.
Kalau bisa sekalian memberikan solusi nyata atas masalah yang dihadapinya, maka ini sangat bagus untuk mencegah orang bunuh diri.
Tanamkan pada benaknya hal-hal yang positif, sehingga dirinya dapat berubah menjadi seseorang yang dapat berpikir positif, yang dapat menyembuhkan masalah depresi.
Kemudian, hindari kata-kata yang memicu perdebatan, yang justru membuat mentalnya lebih tertekan (down).
4. Ajak dirinya bergerak
Masalah stres dan depresi yang dialami seseorang dapat diminimalisir dengan melakukan aktivitas yang memicu semangat, ajak dirinya berolahraga atau jalan-jalan ke taman bermain.
Menurut penelitian ahli psikologi, melakukan kegiatan fisik mampu untuk meredakan stres, serta berolahraga (aktivitas fisik) dapat meningkatkan hormon yang membuat seseorang merasa senang.
Hal ini sangat baik untuk memperbaiki mood (suasana hati), sehingga berguna untuk meminimalisir keinginannya untuk bunuh diri.
5. Jangan membiarkannya menyendiri terlalu lama
Kondisi orang yang sedang berjiwa labil, stres dan depresi, maka perlu butuh didampingi. Namun, mereka memang akan cenderung menjauhkan diri dari lingkungan sosial. Untuk itu, saatnya kita mengambil peran penting untuk mendekatkan diri kepadanya.
Usahakan untuk selalu menemani dia dalam menjalani aktivitasnya, sembari mengucapkan kata-kata yang baik dan memotivasi. Selain itu, bisa juga mengajaknya bergabung ke sebuah komunitas sosial, yayasan panti asuhan, tempat-tempat terkena bencana alam, melihat orang sakit atau pergi ke rimah sakit, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan pertolongan sosial.
Maka ajaklah dirinya kesana, guna meringankan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung, atau tertimpa bencana.
Menurut penelitian, bahwa seseorang yang meluangkan waktu untuk menolong orang lain atau menjadi relawan, memiliki kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan orang normal yang tidak melakukan kegiatan sosiall seperti itu.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), bahwa perhitungan orang yang melakukan bunuh diri hingga akhirnya meninggal, untuk di Indonesia pada tahun 2012 mencapai angka sekitar 10.000 jiwa per tahun, itu artinya setiap 4 atau 5 orang per 100.000 jiwa.
Menurut WHO dan para ahli kesehatan jiwa, bahwa orang dengan gangguan jiwa berisiko tinggi melakukan upaya bunuh diri hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan orang biasa (dalam kondisi normal).
Yang umum terjadi, penyebab seseorang melakukan bunuh diri karena mengalami depresi, gangguan bipolar, penyalahgunaan obat dan skizofrenia.
Tetapi tidak hanya orang yang mengalami gangguan pada kejiwaan saja yang berpotensi besar melakukan bunuh diri, akan tetapi orang yang mengalami penyakit kronis seperti penyakit kanker, karena bosan untuk makan obat terus, maka berpotensi besar melakukan bunuh diri.
Untuk itu, salah seorang dokter spesialis memberikan nasehat bahwa jangan hanya mengobati fisik dari seseorang saja, tetapi dukungan moral juga sangat penting untuk diberikan.
Bunuh diri dapat dicegah, masyarakat perlu berupaya bertindak dan peka untuk mencegah segala aksi bunuh diri, terutama tugas ini ada pada keluarga dan saudara kerabatnya.
Kemudian juga lapisan masyarakat lainnya, hingga pemerintah juga perlu mengeluarkan kebijakan untuk dapat mencegah hal seperti ini.
Dengan kerjasama antar lingkup tersebut yang dilakukan dengan baik, maka angka bunuh diri akan bisa ditekan.
Apabila didapati seseorang yang mengalami kesedihan, penurunan aktifitas sehari-hari, kecemasan, rasa resah, bingung dan semacamnya, termasuk juga sulit tidur, maka saatnya orang-orang disekelilingnya memberikan perhatian yang lebih padanya.
Cara mencegah keinginan orang bunuh diri
1. Jadilah rekan bicara yang baik
Ketika seseorang sedang berada pada masa sulit, maka disinilah kita untuk memberikan perhatian kepadanya, dengan menjadi rekan bicara yang baik untuknya.
Anda dapat bertanya tenang kondisi perasaannya, kemudian dengarkan setiap perkataannya dengan baik dan sabar.
Seseorang yang menghaapi masa sulit dan berputus asa, maka akan merasa lebih tenang dan bahagia ketika memperoleh rekan bicara yang peduli.
2. Jauhkan barang-barang berbahaya
Untuk orang dekat, usahakan sebisa mungkin menjauhkan benda-benda tajam di rumah dari jangkauannya, yang bisa digunakannya untuk bunuh diri.
Benda-benda yang perlu dijauhkan seperti pisau, silet, gunting, garpu dan semacamnya.
Demikian juga, sipan jauh-jauh obat-obatan dan cairan yang mengandung racun.
3. Selalu memberikan semangat
Jangan pernah lelah untuk memberikan semangat, katakan hal-hal yang bagus dan memotivasi, berikan motivasi yang intinya bahwa dirinya dapat dengan mudah mengatasi masalah yang dihadapi.
Kalau bisa sekalian memberikan solusi nyata atas masalah yang dihadapinya, maka ini sangat bagus untuk mencegah orang bunuh diri.
Tanamkan pada benaknya hal-hal yang positif, sehingga dirinya dapat berubah menjadi seseorang yang dapat berpikir positif, yang dapat menyembuhkan masalah depresi.
Kemudian, hindari kata-kata yang memicu perdebatan, yang justru membuat mentalnya lebih tertekan (down).
4. Ajak dirinya bergerak
Masalah stres dan depresi yang dialami seseorang dapat diminimalisir dengan melakukan aktivitas yang memicu semangat, ajak dirinya berolahraga atau jalan-jalan ke taman bermain.
Menurut penelitian ahli psikologi, melakukan kegiatan fisik mampu untuk meredakan stres, serta berolahraga (aktivitas fisik) dapat meningkatkan hormon yang membuat seseorang merasa senang.
Hal ini sangat baik untuk memperbaiki mood (suasana hati), sehingga berguna untuk meminimalisir keinginannya untuk bunuh diri.
5. Jangan membiarkannya menyendiri terlalu lama
Kondisi orang yang sedang berjiwa labil, stres dan depresi, maka perlu butuh didampingi. Namun, mereka memang akan cenderung menjauhkan diri dari lingkungan sosial. Untuk itu, saatnya kita mengambil peran penting untuk mendekatkan diri kepadanya.
Usahakan untuk selalu menemani dia dalam menjalani aktivitasnya, sembari mengucapkan kata-kata yang baik dan memotivasi. Selain itu, bisa juga mengajaknya bergabung ke sebuah komunitas sosial, yayasan panti asuhan, tempat-tempat terkena bencana alam, melihat orang sakit atau pergi ke rimah sakit, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan pertolongan sosial.
Maka ajaklah dirinya kesana, guna meringankan penderitaan orang-orang yang kurang beruntung, atau tertimpa bencana.
Menurut penelitian, bahwa seseorang yang meluangkan waktu untuk menolong orang lain atau menjadi relawan, memiliki kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan orang normal yang tidak melakukan kegiatan sosiall seperti itu.
loading...
6. Upaya pencegahan bunuh diri oleh pihak keluarga
7. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru
Akhir-akhir ini bunuh diri pada anak dan remaja semakin meningkat jumlahnya. Faktir bunuh diri dikalangan anak muda ini, seperti karena kegagalan di sekolah, dan tekanan dari orangtua untuk mendapatkan prestasi sekolah yang terlalu tinggi, dan masalah konflik personal.
Sekolah dan perguruan tinggi memainkan peranan penting dalam mencegah perilaku yang merusak diri pada anak muda, Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru atau pendidik:
8. Jadilah seorang yang mau mendengarkan mereka. Perhatikan dengan baik setiap luapan emosi atau perasaan yang mereka utarakan, seperti kepedihan hati maupun keputusasaan dirinya. Hindari respon yang konyol seperti: “ah, itu perasaan kamu saja!”. Mengatakan hal seperti itu, membuat dirinya menganggap Anda tidak memberikan perhatian yang dibutuhkannya.
- Anggota keluarga perlu mengidentifikasi tanda-tanda dari stres dan kecenderungan bunuh diri. Keluarga adalah orang terdekat, maka dapat lebih mudah mengenali kecenderungan ke arah tersebut. Tunjukkan sinyal positif bahwa keluarga sangat peduli dan ingin menolongnya.
- Pihk keluarga, lebih baik membangun potensi kelebihan yang dimilikinya, sehingga dia akan memiliki harapan dan keinginan hidup yang lebih kuat.
- HIndari menyebutkan kekurangan-kekurangan dirinya, atau kesalahannya yang mengakibatkan dirinya semakin putus asa.
- Hindari meninggalkan seorang diri anggota keluarga yang mempunyai keinginan bunuh diri.
7. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru
Akhir-akhir ini bunuh diri pada anak dan remaja semakin meningkat jumlahnya. Faktir bunuh diri dikalangan anak muda ini, seperti karena kegagalan di sekolah, dan tekanan dari orangtua untuk mendapatkan prestasi sekolah yang terlalu tinggi, dan masalah konflik personal.
Sekolah dan perguruan tinggi memainkan peranan penting dalam mencegah perilaku yang merusak diri pada anak muda, Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru atau pendidik:
- Memberikan pendidikan keterampilan hidup, dengan dikombinasikan latihan pemecahan masalah yang konkret, hal ini berguna untuk membangun jiwa positif pada anak muda.
- Pihak sekolah perlu melakukan strategi yang baik dalam usaha membentuk karakter pelajar, sehingga pelajar tidak terombang-ambing dalam masa "mencari identitas" dirinya.
- Penganiayaan anak sering terjadi di sekolah, terutama dari pelajar ke pelajar lainnya, hal ini perlu dipikirkan oleh pihak sekolah untuk mengatsinya. Guru-gruru yang ada di sekolah hendaknya memiliki peran sangat super aktif untuk mencegah terjadinya "Bully" di sekolah.
- Sebagai guru, hendaknya memiliki skill mngajar yang tinggi, Guru perlu berusaha memberikan keterampilan sosial dan ketempailannya lainnya pada anak didiknya, sehingga anak dapat tumbuh dengan memiliki skill, yang akan membangun rasa percaya dirinya.
8. Jadilah seorang yang mau mendengarkan mereka. Perhatikan dengan baik setiap luapan emosi atau perasaan yang mereka utarakan, seperti kepedihan hati maupun keputusasaan dirinya. Hindari respon yang konyol seperti: “ah, itu perasaan kamu saja!”. Mengatakan hal seperti itu, membuat dirinya menganggap Anda tidak memberikan perhatian yang dibutuhkannya.
9. Jangan pernah mengabaikan kalimat seperti “saya mau mati saja”, “lebih baik saya hilang dari dunia ini” dan semacamnya. Bantulah dirinya untuk melihat sisi positif dalam dirinya, perubahan-perubahan yang jauh lebih baik kedepannya. Hindari memberikan komentar yang menyudutkanya, yang seolah dirinya-lah penyebab masalah.
10. Ingatkanlah dia apa yang akan terjadi pada orang-orang yang mengasihinya, atau jelaskan bagaimana perasaan orang-orang terekatnya jika dirinya bunuh diri.
11. Penting untuk mencoba mendalami perasaannya, katakanlah bahwa dirinya sangat berarti untuk Anda maupun orang lain.
12. Jika dirinya punya masalah sehubungan dengan gangguan mental atau kecanduan terhadap sesuatu, maka segera hubungi ahlinya seperti psikiater, yang dapat memberikan solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan ini.
0 komentar:
Post a Comment